Tugas Softskill
NAMA
:Jaka Surya
NPM
:13210709
KELAS
: 3EA14
MATA
KULIAH : Perilaku Konsumen #
DOSEN
: AMARILYS ANDARITIDYA
Evaluasi Alternatif Sebelum
Pembelian
Kriteria Evaluasi
Konsumen sering membuat keputusan
berdasarkan pengaruh atau pada sikap secara keseluruhan terhadap merek atau
untuk meminimalkan usaha atau emosi negatif.
Sifat Kriteria Evaluasi
Kriteria evaluasi biasanya fitur
produk atau atribut yang terkait baik serta manfaat yang diinginkan oleh
pelanggan atau biaya yang harus dikeluarkan.
Pengukuran kriteria evalusikum
individu,
1. Kriteria evaluatif yang digunakan
oleh konsumen.
2. Bagaimana konsumen mempresepsikan
berbagai alternatif pada setiap kriteria.
3. Pentingnya relatif dari
masing-masing kriteria.
Menentukan Alternatif Pilihan
Sejumlah besar penelitian dan
strategi pemasaran telah mengasumsikan pembuat keputusan konsumen rasional
dengan yang terdefinisikan dengan baik, preperensi stabil. KOnsumen juga
dianggap memiliki kemampuan cukup untuk menghitung kemampuan mana yang akan
memaksimalkan nilainya, dan memilih atas dasar ini.
Menaksir Alternatif Pilihan
Jika anda ingin membeli notebook,
anda mungkin akan membuat perbandingan langsung seluruh merek-merek atau
perubahan atribut merek.
Aspek kinerja dalam alternatif
pilihan :
1. Penggunaan indikator pengganti
2. Pentingnya relatif dan Pengaruh
kriteria evaluatif
3. Kriteria evaluatif, Hukum
individu, dan strategi pemasaran
Menyeleksi aturan Pengambilan
Keputusan
Tingkat tinggi satu atribut tidak
dapat mengimbangi tingkat rendah yang lain. Keputusan disjungtif aturan dan
kata penghubung dapat menghasilkan seperangkap alternatif yang bisa diterima,
sedangkan sisanya aturan umumnya menghasilkan satu "terbaik"
alternatif.
PEMBELIAN
1.
Proses Keputusan Membeli
Proses pengambilan keputusan pembelian terdiri dari lima tahap : pengenalan
kebutuhan, pencarian informasi, pengevaluasian alternatif, keputusan pembelian,
dan
perilaku
setelah pembelian .Jelas bahwa proses pembelian berlangsung jauh sebelum
pembelian aktual dan berlanjut jauh sesudahnya. Pasar perlu berfokus pada
seluruhProses Pengambilan Keputusan Pembelian bukan hanya pada proses saja
Secara teori konsumen melalui seluruh lima tahap pada tiap pembelian .Tapi pada
pembelian rutin, konsumen terkadang melewatkan atau membalik beberapa tahap
itu. Seorang wanita yang kadang membeli pasta gigi merek yang biasa digunaknnya
akan mengenali kebutuhan tetapi dia akan bergerak langsung ke proses pembelian,
dengan melewatkan pencarian informasi dan mengevaluasi alternatif. Pertimbangan
yang muncul pada saat konsumen menghadapi situasi pembelian baru bisa bersifat
kompleks
Pengenalan
Kebutuhan
Proses
pembelian bermula dari pengenalan kebutuhan (need recognation)- pembelian
mengenali permasalahn atau kebutuhan. Pembeli merasakan adanya perbedaan antara
keadaan aktual dan sejumlah keadaan yabg diinginkan. Kebutuhan itu dapat dipisu
oleh stimulus internal ketika salah satu kebutuhan normal-lapar,haus,seks, naik
ke tingkatan yang cukup tinggi sehingga menjadi pendorong.
Kebutuhan
dapat dipisu oleh rangsangan eksternal. Seseorang mungkin merasa membutuhkan
hobi baru ketika kesibukan pekerjaanya mulai menurun, dan dia mulai memikirkan
kamera setelah berbincang – bincang dengan teman tentang fotografi
atau
setelah melihat iklan kamera. Pada tahap itu, pemasar menuntun konsumen supaya
membeli produk tersebut
Setelah
mengumpulkan informasi seperti itu, pemasar dapat mengidentifikasi faktor
faktor yang paling sering memicu ketertarikan terhadap produk dan mengembangkan
program pemasaran yang melibatkan faktor – faktor tersebut.
2.
Memilih Alternatif Terbaik
Sikap
konsumen terhadap sejumlah merek tertentu terbentuk melalui bebErapa prosedur
evaluasi. Cara konsumen memulai usaha mengevaluasi alternatif pembelian
tergantung pada kosumen individual dan situasi pembelian tertentu. Dalam
beberapa kasus , konsumen menggunkan kalkulasi yang paling logis.
3.
Memilih Sumber – Sumber Pembelian
Konsumen
dapat memperoleh informasi dari berbagai sumber. Sumber itu meliputi sumber
pribadi (keluarga, teman, tetangga, rekan kerja), sumber komersial (iklan,
penjual, pengecer, bungkus, situs Web dan lain - lain) , sumber publik (media
massa, organisasi pemberi peringkat), dan sumber berdasarkan pengalaman
(memgang, meneliti, menggnakan produk). Pengaruh relatif di antara sumber
informasi itu berbeda beda di antara berbagai produk dan pembeli.
Konsumen
biasanya menerima sebagian besar informasi dari sumber komersial yang
dikendalikan oleh pemasar. Namun demikian, sumber yang paling efektif cenderung
yang bersifat pribadi. Sumber komersial biasanya memberikan informasi kepada
pembeli, sedangkan sumber pribadi memberikan legitimasi atau mengevaluasi
produk bagi pembeli.
Seseorang
terkadang meminta oranglain – teman, keluarga, rekan kerja dan para profesional
supaya merekomendasikan produk atau jasa. Oleh karena itu, perusahaan mempunyai
ketertarikan yang kuat untuk membangun sumber pemasaran getok tular( word of
mouth sources). Sumber – sumber itu mempunyai dua keuntungan utama
Pertama,
sumber itu meyakinkan. Pemasaran dari mulut ke mulut adalah salah satunya
metode promosi dari konsumen, oleh konsumen, dan untuk konsumen . Mempunyai
konsumen yang setia da terpuaskan da membanggakan bisnis merupakan mimpi setiap
pemilik bisnis. Tidak hanya konsumen yang puas mengulangi pembelian, tetapi
mereka juga menjadi papan promosi berjalan bagi bisnis anda
Kedua,
biaya yang rendah. Menjaga hubungan dengan konsumen dan mengubahnya menjadi
sumber promosi getok tular membutuhkan biaya yang relatif rendah. Semakin
banyak informasi yang didapat, kesadaran dan pengetahuan konsumen tentang
adanya merek dan fitur akan meningkat. Dalam pencarian informasi, seseorang
banyak mempelajari merek yang tersedia. Informasi itu juga membantunya
meninggalkan pilihan merek tertentu. Perusahaan harus mendesain bauran
pemasarannya
agar calon konsumen sadar dan tahu akan mereknya. Secara hati – hati perusahaan
harus mengidentifikasi sumber informasi konsumen dan tingkat kepentingan tiap
tiap sumber itu.
Contoh studi kasus
:
Istilah pasar banyak diartikan
secara beda sesuai dengan sudut pandang penglihatan.
Disini, kebutuhan dan keinginan
konsumen mengawali kehadiran produk yang dapat memenuhinya. Hal tersebut,
terungkap melalui jembatan penyeberangan motivasi dan kemampuan membeli yang
dimiliki konsumen. Analisa pasar adalah suatu proses untuk menentukan potensi
penjualan. Potensi pasar adalah suatu perkiraan kapasitas dari suatu
pasar untuk menyerap barang produksi. Perkiraan tersebut bisa dinyatakan dalam
bentuk fisik atau dalam jumlah mata uang, atau bisa dalam bentuk persentase.
Analisi pasar perpindahan kartu pra bayar disini, yaitu memperkirakan atau
memprediksi pangsa pasar di masa akan datang dengan melihat besar
persentase loyalitas pelanggan untuk tetap setia atau beralih ke
suatu merek selama kurun waktu satu
tahun.
Kartu pra bayar GSM adalah suatu kartu telepon GSM yang pembayarannya
dilakukan pada awal pembayaran sebelum digunakan, sedangkan yang dimaksud
dengan kartu pasca bayar GSM adalah kartu telepon GSM yang pembayarannya
dilakukan diakhir atau setelah penggunaan telepon. Biasanya jenis kartu pasca
bayar ini tidak sering digunakan karena tergolong lebih rumit baik dari
segi pembayaran dan peregistrasiannya, cara pembayaran kartu ini sama halnya
dengan rekening listrik, penggunaan kartu kredit dan rekening telepon
rumah.
Oleh karena itu, banyak konsumen yang menggunakan jenis kartu pra bayar GSM
dibandingkan dengan kartu pasca bayar. Khususnya studi kasus dalam
penelitian ini yaitu pada mahasiswa UNDIP Semarang. Kalangan mahasiswa lebih
banyak menggunakan kartu pra bayar dikarenakan kartu pra bayar lebih mudah
dalam pembayaran dan besar nilai nominal dalam isi ulang kartu pra bayar
ini dapat disesuaikan dengan keuangan mahasiswa.
Seiring dengan perkembangan perekonomian yang semakin dinamis, yang ditandai
dengan adanya perubahan-perubahan dalam dunia bisnis dan tingkat persaingan
yang semakin meningkat, menyebabkan semakin banyak konsumsi produk yang
ditawarkan di pasar guna memenuhi kebutuhan konsumen. Persaingan bisnis
yang ketat salah satunya ditunjukkan dengan semakin beraneka ragamnya jenis
produk dan fitur-fitur yang diberikan atau ditawarkan, karena dengan semakin
banyaknya varian merek produk sejenis beserta fitur-fiturnya yang saling
beradu kelebihan memikat konsumen, maka akan semakin besar kemungkinan dari
keinginan konsumen untuk beralih ke pemilihan merek lainnya (brand switching)
atau tetap setia pada produk yang disukainya.. Selama kurun waktu setahun,
konsumen memungkinkan untuk melakukan perpindahan merek kartu pra bayar GSM
lebih dari satu kali. Akan tetapi, perpindahan merek ini dihitung dari pertama
kali konsumen menggunakan merek tertentu sampai dengan terakhir kali konsumen
menggunakan merek tertentu.
Persaingan ketat pada bisnis Kartu Prabayar GSM dari berbagai Operator
Telepon Seluler menuntut strategi perubahan dan perbaikan secara lebih
baik dalam menghasilkan produk atau layanan yang berkualitas tinggi
dengan harga yang wajar dan bersaing. Operator telepon seluler perlu mengetahui
perpindahan merek untuk masing-masing periodenya dan menganalisis
atribut-atribut produk dan layanan yang menjadi peringkat preferensi konsumen
dalam memilih dan membeli suatu produk atau layanan. Penelitian ini memanfaatkan
analisis merek dengan metode rantai markov. Faktor-faktor yang mempengaruhi
tetap loyalnya atau berpindahnya konsumen dapat diketahui dari peringkat
preferensi konsumen terhadap atribut atau layanan yang paling
dipertimbangkan. Dari hasil penelitian bahwasanya harga kartu perdana/voucher
isi ulang merupakan faktor yang paling berpengaruh bagi konsumen untuk
tetap loyal karena harga kartu perdana / voucher isi ulang menduduki peringkat
pertama. Banyak konsumen yang berpindah merek ke kartu pra bayar IM3, ini
ditunjukkan oleh tingginya angka probabilitas transisi, konsumen dari merek
kartu pra bayar IM3 juga memiliki loyalitas paling tinggi, kemudian diikuti
merek kartu pra bayar Simpati, Mentari, AS, XL, Three dan Axis. Kondisi steady
state terjadi pada periode ke-29, sehingga didapatkan kemungkinan probabilitas
pasar yang akan datang untuk kartu pra bayar Simpati sebesar 4,43%; AS sebesar
3,87%; IM3 sebesar 76,25%; Mentari sebesar 0,18%; XL sebesar 1,33%; Three
sebesar 4,83% dan Axis sebesar 9,11%.
Sumber :
http://agung-24.blogspot.com/2012/10/evaluasi-alternatif-sebelum-pembelian.html
http://alitinanti.blogspot.com/2011/10/perilaku-konsumen-evaluasi-alternatif.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar