NAMA
:Jaka Surya
NPM
:13210709
KELAS
: 3EA14
MATA
KULIAH : Perilaku Konsumen #
DOSEN
: AMARILYS ANDARITIDYA
A. Model Proses Pengambilan
Keputusan
Model-model pengambilan keputusan
telah dikembangkan oleh beberapa ahli untuk memahami bagaimana seorang konsumen
mengambil keputusan pembelian. Secara umum ada tiga cara/model analisis
pengambilan keputusan konsumen, yakni:
1. Economic Models, pengambilan keputusan diambil berdasarkan alasan ekonomis dan bersifat lebih rasional.
2. Psychological models, diambil lebih banyak karena alasan psikoligs dan sejumlah faktor sosilogis seperti pengaruh keluarga dan budaya
3. Consumer behaviour models, Model yang umumnya diambil kebanyakan konsumen, Dilandasi oleh faktor ekonimis rasional dan psikologis.
1. Economic Models, pengambilan keputusan diambil berdasarkan alasan ekonomis dan bersifat lebih rasional.
2. Psychological models, diambil lebih banyak karena alasan psikoligs dan sejumlah faktor sosilogis seperti pengaruh keluarga dan budaya
3. Consumer behaviour models, Model yang umumnya diambil kebanyakan konsumen, Dilandasi oleh faktor ekonimis rasional dan psikologis.
Sebelum dan sesudah melakukan
pembelian, seorang konsumen akan melakukan sejumlah proses yang mendasari
pengambilan keputusan, yakni:
1.
Pengenalan masalah (problem recognition). Konsumen akan membeli suatu produk
sebagai solusi atas permasalahan yang dihadapinya. Tanpa adanya pengenalan
masalah yang muncul, konsumen tidak dapat menentukan produk yang akan dibeli.
2. Pencarian informasi (information source). Setelah memahami masalah yang ada, konsumen akan termotivasi untuk mencari informasi untuk menyelesaikan permasalahan yang ada melalui pencarian informasi. Proses pencarian informasi dapat berasal dari dalam memori (internal) dan berdasarkan pengalaman orang lain (eksternal).
3. Mengevaluasi alternatif (alternative evaluation). Setelah konsumen mendapat berbagai macam informasi, konsumen akan mengevaluasi alternatif yang ada untuk mengatasi permasalahan yang dihadapinya.
4. Keputusan pembelian (purchase decision). Setelah konsumen mengevaluasi beberapa alternatif strategis yang ada, konsumen akan membuat keputusan pembelian. Terkadang waktu yang dibutuhkan antara membuat keputusan pembelian dengan menciptakan pembelian yang aktual tidak sama dikarenakan adanya hal-hal lain yang perlu dipertimbangkan.
5. Evaluasi pasca pembelian (post-purchase evaluation) merupakan proses evaluasi yang dilakukan konsumen tidak hanya berakhir pada tahap pembuatan keputusan pembelian. Setelah membeli produk tersebut, konsumen akan melakukan evaluasi apakah produk tersebut sesuai dengan harapannya. Dalam hal ini, terjadi kepuasan dan ketidakpuasan konsumen. Konsumen akan puas jika produk tersebut sesuai dengan harapannya dan selanjutnya akan meningkatkan permintaan akan merek produk tersebut di masa depan. Sebaliknya, konsumen akan merasa tidak puas jika produk tersebut tidak sesuai dengan harapannya dan hal ini akan menurunkan permintaan konsumen di masa depan.
2. Pencarian informasi (information source). Setelah memahami masalah yang ada, konsumen akan termotivasi untuk mencari informasi untuk menyelesaikan permasalahan yang ada melalui pencarian informasi. Proses pencarian informasi dapat berasal dari dalam memori (internal) dan berdasarkan pengalaman orang lain (eksternal).
3. Mengevaluasi alternatif (alternative evaluation). Setelah konsumen mendapat berbagai macam informasi, konsumen akan mengevaluasi alternatif yang ada untuk mengatasi permasalahan yang dihadapinya.
4. Keputusan pembelian (purchase decision). Setelah konsumen mengevaluasi beberapa alternatif strategis yang ada, konsumen akan membuat keputusan pembelian. Terkadang waktu yang dibutuhkan antara membuat keputusan pembelian dengan menciptakan pembelian yang aktual tidak sama dikarenakan adanya hal-hal lain yang perlu dipertimbangkan.
5. Evaluasi pasca pembelian (post-purchase evaluation) merupakan proses evaluasi yang dilakukan konsumen tidak hanya berakhir pada tahap pembuatan keputusan pembelian. Setelah membeli produk tersebut, konsumen akan melakukan evaluasi apakah produk tersebut sesuai dengan harapannya. Dalam hal ini, terjadi kepuasan dan ketidakpuasan konsumen. Konsumen akan puas jika produk tersebut sesuai dengan harapannya dan selanjutnya akan meningkatkan permintaan akan merek produk tersebut di masa depan. Sebaliknya, konsumen akan merasa tidak puas jika produk tersebut tidak sesuai dengan harapannya dan hal ini akan menurunkan permintaan konsumen di masa depan.
C.
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pemecahan Masalah
1. Motivasi
(motivation) merupakan suatu dorongan yang ada dalam diri manusia
untuk mencapai tujuan tertentu.
2. Persepsi
(perception) merupakan hasil pemaknaan seseorang terhadap stimulus
atau kejadian
yang diterimanya berdasarkan informasi dan pengalamannya
terhadap rangsangan tersebut.
3. Pembentukan sikap (attitude
formation) merupakan penilaian yang ada dalam diri seseorang yang
mencerminkan sikap
suka/tidak suka seseorang akan suatu hal.
4. Integrasi (integration) merupakan
kesatuan antara sikap dan tindakan. Integrasi merupakan respon
atas sikap yang diambil. Perasaan suka akan mendorong seseorang untuk membeli
dan perasaan tidak suka akan membulatkan tekad seseorang untuk
tidak membeli produk tersebut.
Contoh Kasus :
Pilot dan standard merupakan jenis
pulpen yang paling sering digunakan oleh konsumen terutama oleh kalangan
pelajar. Namun seiring berkembangnya industri pulpen, muncul berbagai merek
pulpen lainnya yang memiliki ciri khas masing-masing. Sehingga diperlukan
strategi pemasaran untuk mengahadapi persaingan-persaingan yang bermunculan.
Salah satunya adalah dengan menganalisis proses pengambilan keputusan konsumen.
Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis bagaimana proses konsumen
memutuskan pembelian pulpen dan membandingkan bagaimana preferensi konsumen
terhadap atribut-atribut pulpen yang terdapat pada pulpen pilot dengan stndard
techno, baik dari tingkat kepentingannya maupun tingkat kepercayaannya.
Penelitian ini dilakukan di Bogor, yaitu di kampus IPB Dramaga, dengan menggunakan
disain survey. Responden yang diambil adalah 20 orang pelajar dengan melakukan
wawancara tertulis yaitu kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses
keputusan pembelian pulpen dimulai pada proses pengenalan kebutuhan, proses
pencarian informasi, evaluasi alternative, keputusan pembelian, dan evaluasi
hasil pembelian. Hasil penelitian menunjukan bahwa 60 % responden memilih
dorongan dari teman merupakan faktor utama yang mempengaruhi dalam pengambilan
keputusan. Sedangkan berdasarkan preferensinya, perbandingan atribut pulpen
pilot lebih baik ketimbang pulpen standard. Hal tersebut dapat dilihat dari
nilai model Fishbien dimana pulpen pilot lebih tinggi atau lebih positif
(+7,4175) dibanding pulpen standard techno (+4,645).
SUMBER
:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/19996
Tidak ada komentar:
Posting Komentar